• Jelajahi

    Copyright © Citizen Journalism - Catatan Robbi Sofwan Amin
    Best Viral Premium Blogger Templates
    Premium By Cokro With Shroff Templates

    Menu Atas


     

    Tinjau Dapur Mandiri MBG di Cilacap, BP Taskin Dorong Suplai Pangan dari Petani Lokal

    masukkan script iklan disini
    Foto : Tenaga Ahli Utama BP Taskin RI, Sondi Siswanto

    Cilacap – Tim Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Republik Indonesia meninjau sejumlah dapur sehat mandiri program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (29/4). Peninjauan ini bertujuan memastikan efektivitas program sekaligus dampaknya terhadap pengurangan angka kemiskinan.

    Peninjauan diawali dari dapur MBG milik CV Argosari Food di Jalan Tidar, Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, kemudian berlanjut ke dapur MBG milik CV Cetaar Jaya Nusantara di Dusun Ampel, Desa Karangtawang, Kecamatan Nusawungu.

    Tenaga Ahli Madya BP Taskin RI, APT Wahyudi Anggoro, menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam rantai pasok dan operasional dapur MBG. "Program ini tidak hanya meningkatkan akses anak sekolah terhadap pangan bergizi, tapi juga harus berdampak pada percepatan pengentasan kemiskinan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.

    Menurut Wahyudi, setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memerlukan sedikitnya 47 tenaga kerja lokal. "Kami dorong agar tenaga kerja berasal dari kelompok rentan sekitar lokasi, dan bahan pangan seperti beras, telur, daging, dan buah disuplai oleh petani lokal," jelasnya.

    Ia mencatat bahwa kebutuhan pangan untuk satu dapur SPPG mencapai sekitar 300 kilogram beras per hari, belum termasuk bahan makanan lain. Karena itu, Wahyudi menyarankan adanya koordinasi antara SPPG dengan BUMDes dan kelompok tani setempat guna memperkuat ekosistem ekonomi lokal.

    Wahyudi juga menyampaikan bahwa Kabupaten Cilacap, dengan jumlah sekitar 300.000 siswa penerima manfaat MBG, membutuhkan sekitar 100 dapur SPPG. “Dengan potensi penyerapan 47 pekerja per dapur, program ini bisa menciptakan hampir 5.000 lapangan kerja baru,” ungkapnya.

    Secara khusus, Wahyudi mengapresiasi dapur mandiri di Desa Karangtawang yang dibangun tanpa anggaran pemerintah. "Kami hanya pastikan dari sisi suplai agar dapur mandiri seperti ini tetap berkelanjutan dan berdampak luas," imbuhnya.

    Sementara itu, Tenaga Ahli Utama BP Taskin RI, Sondi Siswanto, menambahkan bahwa sejumlah dapur yang ditinjau belum sepenuhnya siap. "Rata-rata progres fisiknya baru 70 persen. Masih perlu pembenahan, terutama di aspek air bersih dan sanitasi,” ujarnya.

    Sondi menyebutkan bahwa total ada sekitar 12 dapur SPPG yang disiapkan untuk mendukung pelaksanaan MBG di Cilacap. "Hari ini kita meninjau enam titik, sisanya akan dikunjungi dalam waktu dekat," pungkasnya.

    Program MBG merupakan bagian dari inisiatif nasional yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) bekerja sama dengan BP Taskin, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan mengurangi kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja di sektor pangan lokal.
    Premium By Raushan Design With Shroff Templates
    Komentar

    Tampilkan