masukkan script iklan disini
Foto : Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sujatmiko berdialog dengan Kyai, Gus dan Nyai pengasuh pondok pesantren di Kebumen
Kebumen, Jawa Tengah – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sujatmiko, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dalam kunjungan ini, Budiman fokus pada identifikasi kantong-kantong kemiskinan, khususnya di kalangan warga Nahdlatul Ulama (Nahdiyin).
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Miftahul Anwar, Desa Podoluhur, Kecamatan Klirong, Kebumen. Di hadapan para kiai, gus, dan nyai pengelola pesantren, Budiman menyoroti desa-desa sebagai salah satu kantong kemiskinan di Indonesia. “Mayoritas warga desa adalah warga Nahdiyin, dan banyak dari mereka masih terjebak dalam rantai kemiskinan,” ungkapnya.
Budiman mengajak warga Nahdiyin untuk keluar dari jerat kemiskinan dengan beralih dari masyarakat agraris tradisional ke masyarakat industri berbasis pertanian. Ia menekankan pentingnya profesionalisme, manajemen modern, dan kontrol kualitas dalam upaya tersebut. “Transisi ini harus dilakukan dengan serius. Warga Nahdiyin harus mengejar keahlian-keahlian ini untuk membangun ekosistem bisnis yang lebih kuat,” ujar Budiman.
Dalam dialog bersama, Budiman juga mendorong investasi dan kolaborasi di kantong-kantong kemiskinan. Ia berharap pesantren dan komunitas lokal dapat berperan aktif sebagai motor penggerak ekonomi berbasis industri modern di sektor pangan.
“Kemiskinan di sektor pangan sangat dominan di desa-desa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi, sehingga warga Nahdiyin dapat meningkatkan taraf hidupnya,” tutup Budiman.
Kunjungan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, terutama para pengelola pesantren, yang siap mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan.
