masukkan script iklan disini
Foto : Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Bersama Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat
Abdul Muhaimin Iskandar, yang dikenal dengan panggilan Cak Imin, adalah seorang politisi senior Indonesia dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Lahir pada 24 September 1966 di Jombang, Jawa Timur, ia berasal dari keluarga pesantren dengan ayahnya seorang guru di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif. Muhaimin memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI).
Karier Politik
Cak Imin memulai kiprah politiknya melalui Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Yogyakarta. Pada 1998, bersama tokoh-tokoh senior NU seperti Gus Dur, ia turut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKB dari 1998 hingga 2002. Keaktifannya di PKB membawanya terpilih sebagai anggota DPR pada Pemilu 1999, di mana ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 1999–2004 dan 2004–2009. Di usia muda, ia menjadi salah satu pimpinan DPR termuda saat itu.
Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Cak Imin diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009–2014). Kepemimpinannya di PKB semakin kuat ketika ia menjabat sebagai Ketua Umum PKB sejak 2005 hingga sekarang, membawa partai tersebut sebagai salah satu kekuatan politik nasional.
Kontroversi dan Peran Pilpres 2024
Dalam pemilu 2024, Muhaimin Iskandar mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan, melalui Koalisi Perubahan. Langkah ini semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu figur berpengaruh di panggung politik Indonesia.
Kiprah Lain
Selain berpolitik, Muhaimin juga aktif menulis buku yang membahas isu demokrasi, kebangsaan, dan multikulturalisme. Karya-karyanya antara lain: "Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur" dan *"Visioning Indonesia"*.
Dengan karier politik yang panjang dan perannya di PKB, Muhaimin Iskandar tetap menjadi salah satu tokoh penting dalam dinamika politik Indonesia.