masukkan script iklan disini
Foto : Bambang Henky
Wonosobo, Jawa Tengah — Sosok Bambang Henky, atau yang akrab disapa Bahenk, merupakan salah satu jurnalis senior kebanggaan Wonosobo, Jawa Tengah. Pria berusia 67 tahun ini telah melalui perjalanan panjang dalam dunia jurnalistik sejak era 1980-an. Memulai karir sebagai agen surat kabar, Bahenk kemudian menapaki jalan sebagai wartawan Kedaulatan Rakyat dari tahun 1980 hingga 1984.
Salah satu pengalaman liputan paling berkesan baginya terjadi di awal karir. Kala itu, sebuah penemuan jenazah yang dibungkus kain mori menghebohkan warga. Namun, setelah kain tersebut dibuka, ternyata hanya bangkai seekor kucing. "Itu pengalaman yang tak terlupakan dan sekaligus menggelitik," kenang Bahenk.
Setelah berkecimpung sebagai wartawan di berbagai tabloid dan surat kabar, Bahenk bergabung dengan RCTI pada tahun 1992. Pengiriman berita ke televisi swasta tersebut menjadi tonggak baru dalam karir jurnalistiknya. Honor pertama yang diterimanya kala itu sebesar Rp 50 ribu per berita—nominal yang cukup berharga pada masa tersebut.
Di era 1980-an, saat bekerja sebagai wartawan surat kabar, Bahenk juga mengalami berbagai tantangan, termasuk dalam hal pembayaran honor yang berkisar antara Rp 100 hingga Rp 200 ribu per bulan. Pembayaran dilakukan melalui wesel, sebuah metode klasik yang kini jarang ditemui. Tak hanya menulis, Bahenk juga memiliki keahlian mencuci foto sendiri untuk dikirim ke redaksi—sebuah keterampilan teknis yang semakin menegaskan dedikasinya sebagai seorang pewarta.
Kini, di usianya yang menginjak 67 tahun, Bahenk tetap menunjukkan fisik yang prima dan semangat yang tak luntur. Meski telah pensiun dari RCTI, ia masih produktif berkarya, khususnya dalam pembuatan film dokumenter yang berfokus pada seni tradisi dan budaya. Karya-karyanya dapat dinikmati oleh masyarakat luas melalui sejumlah kanal YouTube.
Konsistensi dan kecintaan Bahenk terhadap dunia jurnalistik serta budaya patut menjadi inspirasi bagi generasi muda. Ia membuktikan bahwa usia bukanlah hambatan untuk tetap berkarya dan mengabadikan nilai-nilai tradisi melalui medium modern. Sosoknya adalah representasi nyata dari seorang pewarta yang bekerja dengan hati dan dedikasi tinggi.