masukkan script iklan disini
Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) menjadi salah satu arena politik yang menarik perhatian nasional. Hal ini tidak terlepas dari keterlibatan tokoh-tokoh besar, termasuk pengaruh Joko Widodo (Jokowi), mantan presiden yang kini menjadi bagian dari koalisi KIM Plus yang dimotori oleh Presiden Prabowo Subianto. Perubahan posisi politik Jokowi dari kader PDI Perjuangan ke KIM Plus menciptakan dinamika baru dalam kontestasi politik di provinsi ini.
Peta Politik Pilgub Jateng
PDI Perjuangan mengusung pasangan Andika Perkasa dan Hendar Prihadi, sementara KIM Plus mendukung Ahmad Lutfi dan Taj Yasin. Kedua pasangan calon memiliki latar belakang yang kuat:
Andika Perkasa, mantan Panglima TNI, dianggap sebagai simbol stabilitas dan keberlanjutan kebijakan pembangunan PDI Perjuangan di Jawa Tengah. Pasangannya, Hendar Prihadi, merupakan figur populer dengan pengalaman sebagai Wali Kota Semarang.
Ahmad Lutfi, mantan Kapolda Jawa Tengah, dipasangkan dengan Taj Yasin, Wakil Gubernur Jawa Tengah petahana yang memiliki basis dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Pengaruh Joko Widodo
Sebagai mantan presiden dengan akar politik kuat di Jawa Tengah, Jokowi memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik dan memobilisasi dukungan. Meskipun ia bukan lagi bagian dari PDI Perjuangan, popularitasnya tetap tinggi di provinsi ini. Keputusannya untuk bergabung dengan KIM Plus memberi dorongan signifikan kepada pasangan Ahmad Lutfi dan Taj Yasin.
Pengaruh Jokowi terlihat dalam beberapa aspek:
1. Mobilisasi Basis Massa
Dukungan Jokowi dapat membantu mengamankan suara masyarakat kelas menengah ke bawah yang selama ini menjadi pendukung loyalnya.
2. Pengaruh Personal
Sosok Jokowi sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat masih menjadi daya tarik politik. Kehadirannya dalam kampanye dapat meningkatkan elektabilitas KIM Plus.
3. Efek Koalisi Nasional
KIM Plus yang dimotori Prabowo Subianto membawa narasi persatuan nasional. Dengan bergabungnya Jokowi, koalisi ini memiliki daya tarik lintas partai dan ideologi.
Tantangan bagi PDI Perjuangan
Sebagai partai yang mengusung Jokowi selama dua periode kepresidenannya, PDI Perjuangan menghadapi tantangan besar. Dukungan tradisional partai di Jawa Tengah tetap kuat, tetapi absennya Jokowi dari barisan mereka menjadi faktor yang dapat melemahkan posisi.
Meski demikian, pasangan Andika-Hendar tetap memiliki modal politik yang kuat:
Andika Perkasa dikenal memiliki rekam jejak yang bersih dan kapasitas kepemimpinan.
Hendar Prihadi sudah memiliki basis massa di kota-kota besar seperti Semarang, yang menjadi kunci dalam perhitungan suara.
Kesimpulan
Pilgub Jawa Tengah 2024 akan menjadi uji coba besar bagi pengaruh Jokowi di panggung politik lokal setelah ia tidak lagi menjabat sebagai presiden. Jika pasangan Ahmad Lutfi dan Taj Yasin berhasil menang, hal ini akan mempertegas bahwa pengaruh Jokowi tetap signifikan meski ia kini berada di luar PDI Perjuangan. Sebaliknya, jika Andika-Hendar unggul, PDI Perjuangan akan membuktikan bahwa loyalitas pemilih Jawa Tengah terhadap partai ini tetap solid meskipun tanpa Jokowi di sisi mereka.
Bagaimanapun, hasil Pilgub Jateng akan menjadi tolok ukur bagaimana peran mantan presiden dalam membentuk peta politik lokal di masa depan.