masukkan script iklan disini
Banyumas - Ahmad Tohari adalah salah satu sastrawan Indonesia yang dikenal karena karyanya yang mengangkat tema-tema kehidupan sosial dan budaya masyarakat pedesaan, serta realitas sosial yang terjadi di Indonesia. Ia lahir pada 13 Juni 1948 di Tinggarjaya, Banyumas, Jawa Tengah, dan mulai menulis sejak usia muda. Sosoknya dikenal luas melalui karyanya yang paling terkenal, yakni trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, yang terdiri dari novel Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Trilogi ini bercerita tentang kehidupan seorang penari ronggeng bernama Srintil yang berjuang di tengah-tengah konflik sosial dan politik di sebuah desa kecil. Melalui karya ini, Ahmad Tohari berhasil menggambarkan dengan sangat detail realitas masyarakat desa, lengkap dengan adat-istiadat, budaya, serta masalah-masalah sosial yang mereka hadapi.
Karya-karya Ahmad Tohari tak hanya dikenal dalam negeri tetapi juga menarik perhatian dunia internasional. Beberapa karyanya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Jepang, Belanda, dan Jerman, sehingga memperkenalkan budaya dan kehidupan masyarakat pedesaan Indonesia ke kancah global. Gaya penulisannya yang khas, mendalam, dan penuh perasaan membuatnya dihormati sebagai salah satu penulis besar Indonesia.
Selain sebagai sastrawan, Ahmad Tohari juga aktif dalam kegiatan sosial dan budaya. Ia kerap menjadi pembicara dalam seminar-seminar sastra dan budaya, serta aktif dalam memperjuangkan kelestarian budaya lokal. Ia percaya bahwa kesenian dan kebudayaan tradisional merupakan bagian penting dari jati diri bangsa dan harus terus dijaga serta dilestarikan. Melalui karyanya, Tohari seolah mengajak pembaca untuk menyelami dan memahami kedalaman jiwa masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di pedesaan dan menghadapi tantangan hidup yang berat.
Dalam hal penghargaan, Ahmad Tohari telah menerima berbagai penghargaan di bidang sastra, salah satunya adalah Penghargaan Sastra Rancage pada tahun 2017, yang diberikan kepada penulis yang konsisten memperjuangkan sastra dan budaya lokal. Dengan dedikasinya yang besar, Ahmad Tohari telah mengukir namanya dalam sejarah sastra Indonesia sebagai penulis yang tak hanya berbakat tetapi juga peduli pada kehidupan masyarakatnya.