masukkan script iklan disini
Banyumas - Angka kemiskinan ekstrem di Banyumas masih menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah. Pada tahun 2022, kemiskinan ekstrem di Banyumas tercatat sekitar 3,85% dari total populasi. Hal ini berarti sekitar orang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem, yang didefinisikan sebagai mereka yang hidup dengan pengeluaran di bawah Rp10.739 per orang per hari (sesuai standar Bank Dunia).
Beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan ekstrem di Banyumas antara lain:
1. Terbatasnya Lapangan Pekerjaan: Banyak warga Banyumas yang masih bekerja di sektor informal dengan pendapatan tidak menentu, dan pekerjaan di sektor formal pun terbatas.
2. Keterbatasan Akses Pendidikan dan Keterampilan: Sebagian masyarakat miskin tidak memiliki akses pendidikan yang memadai, sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak.
3. Masalah Infrastruktur: Wilayah-wilayah yang masih sulit diakses cenderung mengalami kemiskinan lebih tinggi karena keterbatasan akses untuk pemasaran produk atau layanan kesehatan.
4. Keterbatasan Akses ke Pelayanan Kesehatan: Masyarakat dengan kesehatan yang kurang baik cenderung mengalami kesulitan untuk bekerja secara produktif, memperburuk kondisi ekonomi mereka.
Pemerintah Banyumas sendiri telah berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem ini melalui berbagai program bantuan sosial, seperti bantuan tunai dan program padat karya, serta upaya peningkatan infrastruktur dan fasilitas kesehatan.